Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU} dipercaya sebagai tuanrumah “Serasehan Hasil Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa” yangdilaksanakan Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan peradaban .
Kegiatan yang digelar di Hotel Graruda Plaza Medan, Rabu (11/11/2018) dihadiri sejumlah tokoh agama di Sumatera Utara dan dibuka langsung oleh Ketua Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Prof Syafiq A Mughni MA PhD.
Dalam sambutannya Syafiq A. Mughni mengatakan kerukunan bangsa sangat mahal harganya, karenanya harus terus dirawat sebaikb-baiknya. “Karena efeknya akan sangat besar pada bangsa ini jika kerukunan yang terbina selama ini terganggu ataupun rusak oleh pihak-pihak tertentu yang menginginkan bangsa ini terpecah,” ujarnya.
Lebih lanjut Syafiq A. Mughni mengungkapkan, bahwa pihaknya memang sagat membutuhkan dukungan semua pihak terutama kalangan perguruan tinggi agar kerukunan bangsa tetap terjaga. Menurutnya, selain memang sudah menjag tugas khusus mereka untuk menjaga kerukunan bangsa, tapi juga tentunya menjadi tugas semua elemen di negeri ini untuk mewujudkannya, sehingga harmonisasi yang selama ini terjaga dapat terus terbina dengan baik.
“Apa yang kita jaga selama ini akan hilang seketika kalau terjadi konflik. Untuk itu kami sangat mengapresiasi UMSU yang telah bersedia menggelar sarasehan ini dan tentunya hasil dari sarasehan ini sangat kami harapkan dapat memperkuat komitmen kita dalam menjaga kerukunan,” katanya.
Sementara Sekretaris UMSU Gunawan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dipercayanya UMSU sebagai tuan rumah sarasehan yang akan membicarakan hasil musyawarah besar pemuka agama untuk kerukunan bangsa tersebut.
UMSU, kata dia, sejak awal memang sudah berkomitmen dan mendukung setiap aktivitas muaranya untuk tetap terjaganya kerukunan baik tingkat lokal maupun internasional.
Sebagai wujud komitmen terjaganya kerukunan bansga tersebut pihaknya selalu mengirim utusan untuk mengikuti berbagai kegiatan internasional tentang perdamaian seperti misalnya pertemuan di Korea baru-baru ini.
“Tentunya melalui sarasehan ini kami harapkan terciptanya satu pandangan yang sama tentang upaya-upaya terjaganya krukunan dan kedamaian dan selanjutnya dapat disosialisasikan bukan hanya di pusat namun juga hingga ke tingkat bawah lanjutnya baik kabupaten bahkan hingg ke desa,” sebutnya.
Sementara itu Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Provsu Ibnu S Hutomo mengatakan dewasa ini mengungkapkan, bahwa masyarakat sangat mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif yang dihembuskan oleh seseorang maupun kelompok tertentu melalui media sosial. Namun syukurnya tidak sampai terjadi perpecahan yang dapat mengancam. “Tentunya ini juga tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh agama yang tetap dengan rutin melakukan dialog sehingga semuanya dapat terkendali dengan baik,” ujarnya.
Sejumlah tokoh agama tampil sebagai pembicara dalam acara serasehan ini, diantaranya; Dr H Anwar Abbas MM MAg (Sekjen MUI), Romo Agus Ulahayanan Pr (Konfrensi Waligereja Indonesia) , Mayjen TNI (Purn) Wisnu B Tenaya (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia), Pdt Albertus Patty (Ketua PGI), Prof. Philip K Widjaja (Perkilan Umat Buddha Indonesia) dan Xs Djaengrana Ongawijaya (Majlis Tinggi Agama Konghucu).
Para pembicara masing-masing mempresentasikan hasil Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa yang diadakan di Jakarta (8-10/2/2018) yang lalu
Discussion about this post