MATEMATIKA MAKIN PENTING DI ERA “DISRUPSI”
Matematika, sebagai ilmu dasar dan terapan, merupakan salah satu disiplin ilmu yang semakin hari kian disadari begitu diperlukan sebagai satu kebutuhan untuk mengisi ruang dalam perkembangan era Revolusi 4.0 atau disrupsi yang begitu luar biasa.
Demikian dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr Agussani, MAP melalui WR 3, Dr Rudianto MSi saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Seminar Nasional Matematika dan Terapan (SIMANTAP) 9 2018 di Aula Kampus Utama UMSU, Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan, Rabu (28/11/2018).
Dalam seminar yang mengangkat tema ‘Mathematic for Smart Learning’ dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Sumut ini, Rudianto menjelaskan, bahwa daya saing bangsa salahsatunya ditentukan seberapa besar kita mampu menguasai bidang-bidang eksak, terutama bidang dasar, termasuk di dalamnya ilmu matematika.
Karena itu, kata Rudianto, tidak berlebihan sebuah perguruan tinggi harus diwarnai dengan banyaknya scientist-mathematician yang diharapkan bisa berprestasi dan mengangkat nama baik perguruan tingginya. “Sehingga ilmu matematika semakin diminati sebagai ilmu dasar dan terapan di Indonesia,” ujarnya.
Dengan topik seminar yang digagas oleh panitia, ia yakin akan memberikan kontribusi bagi semua pihak yang terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Bagi UMSU sendiri, kata Rudianto, tentunya kegiatan ini begitu penting dan sangat strategis, karena salahsatu yang menjadi kunci bagi UMSU dalam menyelenggarakan pendidikannya adalah ingin membangun peradaban bangsa. “Di antaranya adalah dengan mengembangembangkan ilmu pengetahuan teknologi,” sebutnya.
Menurutnya, upaya pengembangan iptek salahsatunya adalah dengan mengembangkan ilmu pendidikan matematika. Cara pengembangan iptek itu bisa lewat shering, diskusi, seminar dan duduk bersama diantra mereka yang tertarik dan berminat dalam bisang ilmu yang sama. “Karena itulah saya percaya pertemuan hari ini akan menjadi tonggak baru bagi pengembangan ilmu matematika,” kara Rudianto.
Lebih lanjut Rudianto memaparkan, ditengah perkembangan teknologi informasi dewasa ini, dimana hadir apa yang disebut dengan MOOC atau a massive open online course. Tentunya ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan, terutama bagi matematika saintis, bagaimana agar ilmu matematika itu bisa dimanfaatkan secara cepat dan tepat. “Ini tentunya sangat penting dan bermanfaat, karenanya sangat tepat menjadi materi yang akan juga dibahas dalam seminar kita hari ini, seperti mathematic-competation, information-system dan mathematic-education,” katanya.
Terkait hal ini, lanjut Rudianto, tentu sangat menarik untuk dicermati kehadiran aplikasi cerdas seperti “Ruang Guru” yang bisa membuat orang memahami matematika jauh lebih mudah dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional seperti di dalam kelas. “Dalam waktu singkat, jika seorang siswa pada malam hari membuka materi topic yang akan dibahas besok, maka aplikasi Ruang Guru bisa menjamin siswa besangkutan akan lebih siap bahkan akan menjadi siswa yang paling pintar di kelasnya,” ujarnya.
Dari itu, ia berharap matematika saintis bisa membangun komitmen agar tantangan itu tidak menjadi momok, tapi justru menjadi peluang atas semua keluaran-keluaran dan produk-produk SDM dari ilmu matematika bisa memanfaatkan MOOC tadi.
Kegiatan seminar yang diprakarsai oleh Himpunan Matematika Indonesia (Indonesian Mathematical Society/Indo MS) Aceh-Sumut ini menghadirkan sejumlah Keynote Speakers, diantaranya Prof Dr Fritz van Beckum (University of Twente Netherland), Dr Rhonda Faragher (University Queensland Australian), Dr Suryati Sitepu (Universitas HKBP Nomensen) dan Dr Zainal Azis (UMSU).
Acara seminar ini juga dirangkai dengan kegiatan Musyawarah Wilayah IndoMS Aceh-Sumatera Utara. (RSFN)
Discussion about this post