Dalam rangka mendukung akselarasi Program Internasionalisasi PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) terus menggeliat membangun jaringan kerjasama dengan berbagai institusi luar negeri.
Kali ini UMSU menjajaki kerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia yang diwakili Prof. Dr. Ir. Nicolas Gascoin DEA M.B.A, Atase Duta Besar Prancis Bidang Kerjasama Ilmiah dan Teknologi.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UMSU ini diselenggarakan di meeting-room Rektorat UMSU JL. Kapten Mukhtar Basri Medan, Selasa (20/3/2018). Rangkaian acara diawali dengan pemaparan maksud dan tujuan kedatangan Prof Nicolas dan rombongan oleh Ketua KUI dr Eka Airlangga M.Ked(Ped) S.pA. Kemudian dilanjutkan perkenalan diri dari masing-masing pihak.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UMSU Dr Muhammad Arifin Gultom S.H, M.Hum menyampaikan apresiasinya atas kesediaan pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi Perancis untuk membangun kerjasama akademik dan riset dengan UMSU. Ia berharap, kerjasama bisa mendorong pengembangan riset bagi peningkatan publikasi dan paten baik.“Kerjasama ini memungkinkan UMSU untuk terlibat lebih aktif dalam pengembangan keilmuan dan sains bagi masyarakat,” tutur Arifin.
Selain itu, Arifin juga mengharapkan, agar nantinya kerjasama ini menguntungkan kepada kedua belah pihak, baik UMSU maupun pemerintah Perancis. “Mudah-mudahan nanti dengan kerjasama ini akan memebuka peluang bagi dosen-dosen UMSU mendapat beasiswa melanjutkan studi ke Prancis,” harapnya.
Sementara itu Prof. Nicolas Gascoin dalam paparannya mengatakan, bahwa ia sangat senang dan bahagia bisa hadir di UMSU untuk membangun komunikasi dan kerjasama yang saling menguntungkan bagi keduabelah pihak.
Prancis banyak menyediakan program beasiswa, namun beasiswa ini akan mudah didapatkan jika pemerintah Indonesia itu sendiri sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah Prancis. Kalau Sudah ada kerjasama, tentunya ini merupakan kemudahan untuk menjalankan program beasiswa ini.
Prof Nicolas juga membeberkan alasan mengapa membangun kerjasama dengan Prancis. Kita ketahui Prancis adalah salahsatu negara yang mempunyai publikasi yang banyak, dimana dalam satu tahun publikasinya mencapai 120 ribu pertahun. “Untuk Indonesia, ada ratusan program kerjasama Ristek DIKTI dengan Prancis untuk mengirim mahasiswa Indonesia S1-S3 ke Prancis selama 6 bulan untuk riset dengan output jurnal nasional maupun internasional terindeks Scopus / Thomson Reuters,” jelasnya.
Selain itu, untuk negara penerima penghargaan Nobel, Prancis adalah negara kedua di dunia terbanyak menerima penghargaan Nobel.
Kemudian, lanjutnya, di Prancis itu ada 3 bidang yang jadi fokus pengembangan, yakni pendidikan, riset dan inovasi. “Dan di antara ketiganya yang paling mendapat perhatian itu adalah bidang riset. “Alasannya, karena lewat riset itu kita bisa menghasilkan ide-ide untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.
Dosen-dosen UMSU yang hadir dalam pertemuan ini yang didominasi dari Fakultas Teknik UMSU sangat tertarik dengan kesempatan kolaborasi yang ditawarkan oleh Prof. Nicolas Gascoin. Ia akan membantu menjembatani korespondensi lebih jauh terkait program-program tersebut sehingga riset dosen UMSU yang berpotensi tinggi diharapkan dapat go international untuk memantabkan impian menuju “World Class University”.
Discussion about this post